POLITEKNIK MA'ARIF PURWOKERTO

POLITEKNIK MA'ARIF PURWOKERTO

Minggu, 20 April 2014

KOMUNIKASI DATA JARINGAN SPEDY

Tentang SPEEDY

SPEEDY adalah layanan Internet (Internet Service) berkecepatan tinggi dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TELKOM), berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, pada media jaringan akses kabel tembaga (line telepon). Seperti diketahui bahwa sebelumnya 1 line kabel telepon ke rumah hanya bisa disambungkan ke satu pesawat telepon. Demikian juga yang terjadi di wartel saat ini, dimana kalau terdapat 4 KBU berarti harus ada 4 telepon line (4 pair kabel tembaga) ke kantor TELKOM. Kenapa dengan adanya penambahan modem ADSL di sisi pelanggan, yang tadinya hanya melayani voice menjadi sekaligus bisa melayani data (internet) ? Berikut beberapa uraian yang dapat menjelaskan hal tersebut, kaitannya dengan dasar sistem ADSL :

1. ADSL menyalurkan akses broadband via jaringan telepon.
Dengan xDSL pelanggan dapat mengakses aplikasi high speed, seperti streaming video, online gaming, multimedia applications, high speed internet access, and telecommuting 26

2. ADSL selalu "always-on”
Tidak seperti modem dial-up, xDSL tidak perlu logging on/off atau menunggu dial tone. Dengan xDSL, koneksi 24 jam. Sebagai tambahan, dengan xDSL (ADSL, VDSL) hubungan telepon masih dapat tetap berlangsung

3. Bandwith ADSL dedicated
Tidak seperti halnya cable modem (HFC) atau wirelessLAN, dengan ADSL pelanggan tidak perlu kuatir kec.akses akan turun jika semakin banyak pelanggan lain yang log on

4. ADSL secure
Koneksi xDSL adalah point-to-point, bukan point-to-miltipoint ataupun share bandwith, sehingga faktor security lebih handal

3.2. Jaringan SPEEDY
Secara umum konfigurasi SPEEDY sama dengan konfigurasi jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Dalam arti setiap pelanggan tersambung ke sentral telepon TELKOM melalui satu pasang kawat. Biasanya sifat layanannnya masih terbatas, jika dipakai untuk komunikasi suara maka datanya tidak bisa digunakan dan sebaliknya bila dipakai untuk data/akses internet lewat dialup, komunikasi suara tidak bisa dipakai. SPEEDY memungkinkan komunikasi data dan voice berjalan secara bersamaan. Hal tersebut dapat terjadi yaitu dengan menambahkan perangkat DSLAM di sisi sentral dan modem ADSL di sisi pelanggan.

Digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) adalah alat untuk mengolah PSTN menjadi jaringan speedy dan juga mengolah kapasitas dari Speedy tersebut. DSLAM ini akan dihubungkan dengan rak DSLAM. Dimana dalam DSLAM itu terdapat 2 rak modul yaitu horizontal dan vertikal, dalam 1 rak terdapat 13 modul vertikal dan horizontal, dan 1 modul terdapat 48 slot pelanggan. DSLAM mempunyai kapasitas speedy di keluarkan maksimal 384 Kbps. Salah satu merek DSLAM yang digunakan yaitu DSLAM ZTE ZXDSL 9210 dan FSAP 9800.

Aplikasi SISKA sangat berperan dalam konfigurasi SPEEDY. Aplikasi SISKA yaitu aplikasi untuk mencari no primer yang akan dipasangkan di alat primer sesuai dengan no yang di berikan oleh aplikasi. Konfigurasi lengkap jaringan SPEEDY seperti gambar berikut :




Jumat, 18 April 2014

MAKALAH KONVERSI BILANGAN


MAKALAH KONVERSI SISTEM BILANGAN

Disusun oleh :
Mukhammad Ulinnuha
POB012013

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan

Nama Dosen : Agus Darmawan, S.Kom

Pogram Studi :
TEKNIK KOMPUTER

POLITEKNIK MA’ARIF PURWOKERTO
Jl. Sultan Agung No. 9 Karangklesem – Purwokerto Selatan 53144
Telepon :0281-622687 , 5744399
Website : www.poltekmaarif.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT  yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita semua terutama pada penulis. Sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah bahasa rakitan yang diampu oleh Bapak Agus Darmawan, S.Kom.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Karena saya sendiri masih dalam tahap belajar, kritik membangun sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Dengan demikian tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para pembaca . semoga ALLAH SWT memberkahi makalah ini sehingga benar-benar bermanfaat.


Purwokerto, 19 April 2014

PENULIS


Cara Konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal & Heksadesimal
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin coba menjabarkan tahap-tahap sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.

1.        Bilangan desimal (decimal) adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. 
o     Contoh : 1710
2.        Bilangan biner (binary) adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8bit. 
o     Contoh : 1101112.
3.        Bilangan oktal (octal) adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. 
o     Contoh : 178.
4.        Bilangan heksadesimal/Heksa (hex), atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. 
o     Contoh : C516.






Berikut ini akan dibahas satu persatu bilangan tersebut serta bagaimana cara melakukan konversi antar basis bilangan :
  1. Bilangan Desimal (decimal)
    • Cara konversi desimal ke basis lainnya
    • Konversi desimal ke biner
    • Konversi desimal ke oktal
    • Konversi desimal ke heksadesimal
  2. Bilangan Biner (binary)
    • Konversi biner ke desimal
    • Konversi biner ke oktal
    • Konversi biner ke heksadesimal
  3. Bilangan Oktal (octal)
    • Konversi oktal ke desimal
    • Konversi oktal ke biner
    • Konversi oktal ke heksadesimal
  4. Bilangan Heksadesimal (hex)
    • Konversi heksadesimal ke desimal
    • Konversi heksadesimal ke biner
    • Konversi heksadesimal ke oktal
1. Konversi Bilangan Desimal Ke Biner, Oktal, Dan Heksa
Konversi Desimal ke Biner
Dengan menggunakan rumus perhitungan konversi bilangan desimal ke basis lainnya kita bisa lakukan sebagai berikut.

Contoh :
6710 = …….2 ?

Langkah - Langkah :
  1. Pertama-tama kita bagi 67 dengan 2, didapat bilangan bulat hasil bagi adalah 33 dengan sisa hasil bagi adalah 1, atau dengan kata lain 67 = 2*33 + 1
  2. Selanjutnya bilangan bulat hasil bagi tersebut (33) kita bagi dengan 2 lagi, 33/2 = 16, sisa hasil bagi 1.
  3. Kemudian kita ulangi lagi, 16/2 = 8, sisa hasil bagi 0.
  4. Ulangi lagi langkah tersebut sampai bilangan bulat hasil bagi sama dengan 0. Setelah itu tulis sisa hasil bagi mulai dari bawah ke atas.
  5. Dengan demikian kita akan mendapatkan bahwa 6710 = 10000112.


Konversi Desimal ke Oktal
Dengan rumus yang sama seperti biner kita bisa lakukan juga untuk bilangan berbasis 8 (oktal).

Contoh:
6710 = …….8 ?

Langkah - Langkah :
  1. Pertama-tama 67/8 = 8, sisa 3
  2. Lalu 8/8 = 1, sisa 0,
  3. Terakhir 1/8=0, sisa 1.
  4. Dengan demikian dari hasil perhitungan didaptkan 6710 = 1038
  5. Anda juga dapat menggunakan fungsi microsoft excel DEC2OCT() untuk konversi bilangan desimal ke oktal.


Konversi Desimal ke Heksadesimal

Seperti halnya biner dan oktal, kita pun akan menggunakan teknik perhitungan yang sama.

Contoh 1:
6710 = …….16 ?

Langkah - Langkah :
  1. Pertama-tama 67/16 = 4, sisa 3
  2. Lalu 4/16 = 0, sisa 4,
  3. Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 6710 = 4316

Contoh 2:
9210 = …….16 ?

Langkah - Langkah :
  1. Pertama-tama 92/16 = 5, sisa 12 (ditulis C)
  2. Lalu 5/16 = 0, sisa 5,
  3. Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 9210 = 5C16



2. Konversi Bilangan Biner Ke Desimal, Oktal Dan Heksa
Konversi Biner ke Desimal
Untuk melakukan konversi dari bilangan biner atau bilangan berbasis selain 10 ke bilangan berbasis 10 (desimal) maka anda tinggal mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.

Contoh :
101102 = …….10 ?

Langkah - Langkah :
101102 = + 1x24 + 0x23 + 1x22 + 1x21 + 0x20 = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 2210

Konversi Biner ke oktal
Untuk melakukan konversi biner ke oktal lakukan bagi setiap 3 digit menjadi sebuah angka oktal dimulai dari paling kanan.

Contoh :
101102 = …….8 ?

Langkah - Langkah :
  1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3 digit biner: 10 dan 110.
  2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke desimal.
  3. Sehingga didapat 101102 = 268


Konversi Biner ke Hexadesimal
Konversi biner ke heksa desimal mirip dengan konversi biner ke oktal. Hanya saja pembagian kelompok terdiri dari 4 digit biner. Selain itu untuk nilai 10, 11, 12, .., 15 diganti dengan huruf A, B, C, …, F.

Contoh :
1110102 = …….16 ?


Langkah - Langkah :
  1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 digit biner: 11 dan 1010.
  2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke desimal.
  3. Sehingga didapat 1110102= 3A16


3. Konversi Bilangan Oktal ke Desimal, Biner, dan Heksa
Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
Untuk konversi oktal ke binner anda perlu mengalikan digit dengan pangkat dari bilangan 8.

Contoh :
3658 = …….10 ?

Langkah - Langkah :
Untuk melakukan konversi bilangan oktal ke bilangan berbasis 10 (desimal) lakukan dengan mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.

3658 = (3 x 82)10 + (6 x 81)10 + (5 x 80)10 = 192 + 48 + 5 = 245

Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke oktal. Setiap digit oktal akan langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya digabungkan.

Contoh:
548 = …….2 ?

Langkah - Langkah :
  1. Pertama-tama hitung 58 = 1012 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
  2. Lalu hitung 48 = 1002
  3. Sehingga didapat 548 = 1011002



Konversi Bilangan Oktal ke Heksa desimal
Untuk perhitungan secara manual, konversi bilangan oktal ke desimal dilakukan dengan mengkonversi bilangan oktal ke bilangan basis antara terlebih dahulu. Ada dua cara yang sering digunakan untuk konversi oktal ke hexadecimal. Cara pertama konversi dahulu bilangan oktal ke desimal, lalu dari bilangan desimal tersebut dikonversi lagi ke heksadesimal. Cara kedua adalah dengan menkonversi bilangan oktal ke bilangan biner, lalu dari biner di konversi lagi menjadi bilangan heksadesimal. Cara kedua merupakan cara yang paling sering digunakan.

Contoh :
3658 = …….16

Langkah - Langkah :
  1. Konversi bilangan oktal menjadi bilangan biner

    3658 = 11 110 101 2

    angka 3, 6, dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
  2. Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang paling kanan
  3. Selanjutnya 4 digit biner transformasikan menjadi heksadesimal
    11 110 101 2 = F516



4. Konversi Bilangan Heksadesimal Ke Desimal, Biner Dan Oktal
Konversi Bilangan Heksa desimal ke desimal
Untuk konversi heksadesimal ke desimal lakukan dengan mengalikan digit bilangan heksa dengan pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri mulai dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst

Contoh :
F516 = …….8 ?

Langkah - Langkah :
F516 = (15 x 161)10 + (5 x 16-0)10 = 240 + 5 = 245

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke heksadesimal. Setiap digit heksadesimal langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya dipadukan.

Contoh:
F516 = …….2 ?

Langkah - Langkah :
  1. Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112, Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
  2. Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil konversi tidak mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner)
  3. Kemudian didapat F516 = 111101012




Konversi Bilangan Heksa Desimal ke Oktal
Untuk konversi heksa desimal ke oktal mirip dengan cara konversi oktal ke desimal. Lakukan konversi heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu dari binner di konversi lagi ke oktal.

Contoh :
F516 = …….8



Langkah - Langkah :
  1. Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner

    F516 = 1111 01012

    angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
  2. Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 3 digit dimulai dari yang paling kanan
  3. Selanjutnya 3 digit biner transformasikan menjadi oktal
    11 110 101 2 = 3658



Itu dia Konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal, Dan Heksadesimal/Heksa. Ini ada sedikit referensi buat tabel perbandingan antara bilangan Desimal, Biner, Oktal, Dan Heksa 

Tabel Konversi Sistem Bilangan

Senin, 14 April 2014

LAYANAN SISTEM OPERASI

Sebelum kita membahas tentang layanan-layanan yang diberikan sistem operasi kita harus mengetahui fungsi sistem operasi. Sistem operasi di sini berfungsi sebagai mediator. Dari fungsi nya saja kita sudah mengetahui bahwa sebegai tempat media, penyedia. Mediator di sini maksudnya adalah untuk mempermudah bagi pemrogram dan program aplikasi dalam menggunakan dan mengakses layanan yang diberikan oleh sistem operasi tersebut. Layanan yang seperti apa yang diberikan. Mari kita bahas satu persatu. Layanan dalam Sistem Operasi :

1. Pembuatan program Dalam pembuatan program, programmer pasti membutuhkan yang namanya debugger ketika program itu terjadi bug. Sistem operasi mempermudah dan membantu dalam mengakses proses debugger dan editor tersebut yang sudah berada di dalam program yang berbentuk utilitas.

2. Eksekusi program Sistem operasi menangai semua task untuk kepentingan pengguna. Task diantaranya berupa instruksi data harus di muatkan ke dalam memori, perangkat I/O harus di inisialisasi termasuk juga file harus diinisialisasi, dan sumber daya lain harus di sipakan.

3. Pengaksesan perangkat I/O Perangkat di dalam I/O terdapat instruksinya sendiri atau signal control untuk operasi. Layanan yang diberika oleh sistem operasi yaitu menjaga detailnya sehingga pemrogram dapat menganggapnya sebgai operasi pembacaan dan penulisan yang sederhana.

4. Pengaksesan terkendali terhadap berkas Sebelumnya telah dikatakan bahwa perangkat menjaga detailnya. Pengakasesan terkendali di sini maksudnya adalah format file yang terdapat di dalam media penyimpanan. lebih lanjut lagi sistem operasi emnyediakan mekanisme proteksi untuk mengontrol akses ke file.

5. Deteksi dan memberi tanggapan terhadap kesalahan Terjadi error atau pun kesalahan dalam komputer bekerja merupakan hal yang sering terjadi. misalnya memori error, overflow aritmetik, kesalahan perangkat. dll. Semua kesalahan yang terjadi itu sistem operasi harus membuat respons yang dapat menghilangkan eroor tersebut dengan dampak sedikit terhadap aplikasi yang berjalan.

6. Akunting (Pencatatan) Dari layanan yang diberikan sudah terlihat bahwa akunting yang berarti mencatat. Sistem operasi mencatat semua statistik pemakain bermacam-macam sumber daya dan memonitor parameter kinerja seperti waktu respons.

sumber : http://halhalkecil.wordpress.com/pemrograman/sistem-operasi/layanan-sistem-operasi/

PROTEKSI SISTEM OPERASI

Keamanan sistem komputer adalah untuk menjamin sumber daya tidak digunakan atau dimodifikasi orang tak terotorisasi. Pengamanan termasuk masalah teknis, manajerial, legalitas dan politis. Keamanan sistem terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Keamanan eksternal (external security). Berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari penyusup (hacker) dan bencana seperti kebakaran dan kebanjiran.
2. Keamanan interface pemakai (user interface security). Berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum pemakai diijinkan mengakses program dan data yang disimpan.
3. Keamanan internal (internal security). Berkaitan dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi yang menjamin operasi yang handal dan tak terkorupsi untuk menjaga integritas program dan data.
Istilah keamanan (security) dan proteksi (protection) sering digunakan secara bergantian. Untuk menghindari kesalahpahaman, istilah keamanan mengacu ke seluruh masalah keamanan, dan istilah mekanisme proteksi mengacu ke mekanisme sistem yang digunakan untuk memproteksi/melindungi informasi pada sistem komputer. Keamanan Sistem Operasi Pengguna sistem komputer sudah tentu memiliki data dan informasi yang berharga baginya. Melindungi data-data ini dari pihak-pihak yang tidak berhak merupakan hal penting bagi sistem operasi. Inilah yang disebut keamanan (security). Sebuah sistem operasi memiliki beberapa aspek tentang keamanan. Terdapat dua masalah penting, yaitu :
a. Kehilangan data (data loss) Dapat disebabkan karena : 1. Bencana (Kebakaran, Banjir, Gempa bumi, Perang, Kerusuhan, Binatang) 2. Kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak (Ketidak berfungsian pemroses, Disk atau tape yang tidak terbaca, Kesalahan telekomunikasi, Kesalahan program (bugs) 3. Kesalahan/kelalaian manusia (Kesalahan pemasukan data, Memasang tape atau disk yang salah, Eksekusi program yang salah, Kehilangan disk atau tape) Kehilangan data dapat diatasi dengan mengelola beberapa backup dan backup ditempatkan jauh dari data yang online.
b. Penyusup (hacker) Terdiri dari : 1. Penyusup pasif, yaitu yang membaca data yang tak diotorisasi. 2 Penyusup aktif, yaitu yang mengubah data yang tak diotorisasi. Kateogri penyusupan : 1. Penyadapan oleh orang dalam. 2. Usaha hacker dalam mencari uang. 3. Spionase militer atau bisnis.] Perkembangan dunia internet saat ini membawa konsekuensi meningkatnya resiko keamanan terhadap sistem operasi. Oleh karena itu, sistem operasi harus memiliki ketahanan keamanan.
Bagi kebanyakan pengembang sistem operasi saat ini, keamanan adalah salah satu permasalahan utama. Sasaran pengamanan adalah menghindari, mencegah dan mengatasi ancaman terhadap sistem. Kebutuhan keamanan sistem komputer dikategorikan tiga aspek, yaitu :
1. Kerahasiaan (secrecy). Adalah keterjaminan bahwa informasi disistem komputer hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang diotorisasi dan modifikasi tetap menjaga konsistensi dan keutuhan data di sistem.
2. Integritas (integrity). Adalah keterjaminan bahwa sumber daya sistem komputer hanya dapat dimodifikasi oleh pihak-pihak yang diotorisasi.
3. Ketersediaan (availability). Adalah keterjaminan bahwa susmber daya sistem komputer tersedia bagi pihak-pihak yang diotorisasi saat diperlukan.
Tipe-tipe ancaman terhadap keamanan sistem dapat dimodelkan dengan memandang fungsi sistem komputer sebagai penyedia informasi. Berdasarkan fungsi ini, ancaman terhadap sistem komputer dapat dikategorikan menjadi empat ancaman, yaitu :
1. Interupsi (interuption). Sumber daya sistem komputer dihancurkan atau menjadi tak tersedia atau tak berguna. Interupsi merupakan ancaman terhadap ketersediaan. Contoh : penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk, pemotongan kabel komunikasi.
2. Intersepsi (interception). Pihak tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Interupsi merupakan ancaman terhadap kerahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang atau program komputer. Contoh : penyadapan untuk mengambil data rahasia, mengetahui file tanpa diotorisasi.
3. Modifikasi (modification). Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber daya. Modifikasi merupakan ancaman terhadap integritas. Contoh : mengubah nilai-nilai file data, mengubah program sehingga bertindak secara berbeda, memodifikasi pesan-pesan yang ditransmisikan pada jaringan. 4. Fabrikasi (fabrication). Pihak tak diotorisasi menyisipkan/memasukkan objek-objek palsu ke sistem. Fabrikasi merupakan ancaman terhadap integritas. Contoh : memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan, penambahan record ke file.
Proteksi Sistem Operasi Proteksi adalah mekanisme sistem operasi untuk mengontrol akses terhadap beberapa objek yang diproteksi dalam sistem operasi. Objek-objek tersebut bisa berupa perangkat keras (seperti CPU, memori, disk, printer, dll) atau perangkat lunak (seperti program, proses, berkas, basis data, dll). Di beberapa sistem, proteksi dilakukan oleh sebuah program yang bernama reference monitor. Setiap kali ada pengaksesan sumber daya PC yang diproteksi, sistem pertama kali akan menanyakan reference monitor tentang keabsahan akses tersebut. Reference monitor kemudian akan menentukan keputusan apakah akses tersebut diperbolehkan atau ditolak. Secara sederhana, mekanisme proteksi dapat digambarkan dengan konsep domain. Domain adalah himpunan yang berisi pasangan objek dan hak akses. Masing-masing pasangan domain berisi sebuah objek dan beberapa akses operasi (seperti read, write, execute) yang dapat dilakukan terhadap objek tersebut. Dalam setiap waktu, setiap proses berjalan dalam beberapa domain proteksi. Hal itu berarti terdapat beberapa objek yang dapat diakses oleh proses tersebut, dan operasi-operasi apa yang boleh dilakukan oleh proses terhadap objek tersebut. Proses juga bisa berpindah dari domain ke domain lain dalam eksekusi. Untuk memproteksi Sistem Operasi, maka cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat identifikasi pemakai ketika login disebut otentifikasi pemakai (user authentication). Kebanyakan metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu :
1. Sesuatu yang diketahui pemakai (misalnya : Password, Kombinasi kunci, kombinasi kata, dsb.)
2. Sesuatu yang dimiliki pemakai (misalnya : Badge, Kartu Identitas, Kunci, dsb)
3. Sesuatu mengenai (ciri) pemakai (misalnya : Sidik jari, sidik suara, foto, tanda tangan)

sumber : http://virgovirgi.blogspot.com/p/proteksi-sistem-operasi.html